Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso (ke empat dari kanan) foto bersama usai mengikuti acara pelantikan dan pengambilan sumpah Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Deputi Persidangan dan Inspektur Utama Setjen DPR RI di Pustakaloka, Nusantara IV, DPR RI, Jakarta, Rabu (5/4/2023). Foto : Runi/Man

Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso menyampaikan bahwa BURT akan mendukung kinerja sekaligus program kerja baik Deputi Persidangan Suprihatini maupun Inspektur Utama Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI  Nana Sudjana yang baru saja dilantik pada hari ini, Rabu (5/4/2023). Ia berharap keduanya mampu memberikan semangat baru bagi Setjen DPR RI.

“BURT siap mendukung. Jadi, harapan saya, tentunya, keduanya mampu memberikan semangat baru dan energi baru bagi jajaran Kesekjenan,” ungkap Agung kepada Parlementaria usai mengikuti acara pelantikan dan pengambilan sumpah Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Deputi Persidangan dan Inspektur Utama Setjen DPR RI di Pustakaloka, Nusantara IV, DPR RI, Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Dirinya percaya para pejabat yang telah dilantik tersebut dapat menjalankan tugas dengan baik karena pengalaman kerja yang sudah dimiliki. Diketahui, sebelumnya, Suprihatini memegang jabatan sebagai Kepala Biro Persidangan II yang kemudian menggantikan Deputi Persidangan sebagai Plt. Deputi Persidangan. Sedangkan Nana Sudjana, sebelumnya, merupakan salah satu pejabat tinggi Polri.

Menanggapi perihal hadirnya Nana Sudjana sebagai Inspektur Utama Setjen DPR RI yang berasal dari luar lingkungan Setjen DPR RI, ia menilai kehadiran Nana Sudjana akan memberikan warna baru bagi Setjen DPR RI, yang pengalamannya dianggap mampu membawa Setjen DPR RI menjadi lembaga yang transformatif dan akuntabel. 

Tidak hanya itu, Legislator Dapil Jawa Barat I itu juga menyampaikan, dengan diangkatnya Suprihartini menjadi Deputi Persidangan, dapat mengisi jabatan yang kosong sejak setahun terakhir ini. Ke depannya, dirinya meminta Sekretaris Jenderal (Sekjen) untuk segera mengisi jabatan-jabatan yang kosong. Baginya, hal ini penting agar Setjen DPR RI dapat mendukung fungsi DPR tetap berjalan lebih baik.

“Saya dari awal mengatakan kepada Pak Sekjen, saya itu kurang suka dengan adanya (jabatan) Plt. Saya lihat, seseorang yang ditunjuk jadi Plt menjadi tidak fokus, terpecah pekerjaanya, (ada) dua tanggungjawab yang berbeda. Harapan saya, pemerintah memahami ini sehingga untuk jabatan-jabatan kosong yang ada di DPR segera diisi. Sehingga penempatan Sekjen sebagai supporting system di DPR jadi lebih kuat, lebih modern, lebih punya integritas, lebih dipercaya rakyat,” tutup Agung. (adl,frs,ts/aha)